Pengalaman Menggunakan DSLR Canon 700D

Kali ini saya akan mereview sebuah kamera yang sudah saya pakai lebih dari satu tahun ini. Sebelumnya, tulisan ini sebenernya sudah dibuat sekitar 4-5bulan yang lalu, tetapi karena cuma berupa file txt dan lupa di mana menyimpan file nya akhirnya males nulis ulang. Dan baru malem ini pas bersih-bersih file nemu file ini lagi. Okay langsung saja.

Masih worth kah untuk membeli kamera keluaran 2013 ini? Menurutku sih masih, tetapi perlu diperhatikan juga fungsi utamanya. Apakah buat kerja, atau vlog, atau buat travelling dan sebagainya. Oke kamera ini merupakan kamera entry level atau lebih ke mid range dari Canon dengan seri 700D, merupakan seri 3digit yang diperuntukan untuk kalian yang pemula tetapi sudah sering memegang kamera. Saya sendiri setelah lebih dari satu tahun pake kamera ini, bisa dibilang puas. Iya sudah 1tahun baru di review, dan baru diposting 5bulan setelah review, weird -_-  ini dari pengalaman saya.

Buat kalian pemula yang baru terjun di dunia fotografi, kamera ini sangat cocok buat kalian. Kenapa, karena bisa dibilang kamera ini merupakan kamera di segala medan. Banyak kelebihan pada kamera ini. Yang pertama harga relatif murah. Dengan seri 3digit bisa dibilang diatas 4digit dan dibawah 2 sidigit, yah kamera mid level lah dibawah semi pro dan entry level.

Body & Specification

 

Old tree by Muhammad Husni Aziz on 500px.com

Salah satu foto yang diambil dengan kamera ini dan lensa KIT 18-55mm IS II STM.

Dengan harga sekitar 7jutaan, kalian sudah dapat camera dengan teknologi layar bisa diputar-putra, sensor dual AF, lensa kit 18-55 IS II STM. Lensa kitnya merupakan lensa dengan motor STM (stepped motor) yang sangat silence ketika melakukan auto focus bahkan gak bisa didengar tanpa alat bantu. Sensornya menggunakan CMOS APS-C DIGIC 5 dengan resolusi 18mp. Dengan autofocus 9 titik crosstype membuat kamera ini cukup cepat untuk membidik object dengan autofocus. Gripnya juga enak buat ukuran tangan standar, tetapi mungkin terlalu kecil kalau punya jari agak panjang. Beratnya pun tidak terlalu berat, karena kamera ini berbahan campuran plastik. Daya tahan battery lumayan lama, buat foto sekitar 400jepretan baru habis, sedangkan buat video cukuplah buat piknik seharian shooting moment penting. Pernah tak bawa jalan2 ke malaysia seharian buat foto sama video masih okelah. Hasilnya pun memuaskan kalau bukan buat professional videografer.

Baca juga : Short trip in Kuala Lumpur, Malaysia

Fungsional

Buat kalian yang naik level juga masih oke pakai camera ini dengan lensa tambahan yang professional. Sedangkan buat yang suka traveling saya sarankan membeli lensa tele 55-250 dan fix 50 f1.8 sudah sangat cocok. Kit 18-55 buat landscape, tele buat candid sama human interest dan fix buat potret. Dan untuk keperluan sehari-hari juga sudah oke, buat selfie enak , layar bisa dibalik.

Kekurangan cuma satu, tidak ada wifi/nfc. tapi bisa diakali dengan card reader dan otg, sehingga busa langsung dihubungkan ke ho buat upload instagram. Dari segi beratnya juga lumayan ringan dibanding dengan camera pro maupun semipro. Yang jelas jika dipadukan dengan lensa yang berkualiatas dan pencahayaan yang memadahi, kamera ini sangat-sangat bisa diandalkan untuk keperluan sehari-hari maupun keperluan penting lainnya, bahkan untuk komersial pun masih bisa dengan kamera ini.

Video yang dibuat full dengan camera ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *