Registrasi SIM Card Penting?

Jadi baru-baru ini pemerintah mengumumkan kebijakan baru dalam registrasi kartu SIM prabayar. Proses registrasi pelanggan seluler prabayar ini sudah berlaku dari 31 Oktober 2017 dan paling lambat pada 28 Februari 2018. Syarat registrasi SIM Card ini harus sesuai dengan NIK yang tertera di KTP elektronik (e-KTP) dan KK untuk proses validasi ke database Ditjen Dukcapil. Ada dua cara melakukan registrasi prabayar bagi pelanggan lama dan baru ini. Masyarakat bisa melakukannya sendiri dengan cara mengirim SMS ke 4444 dengan format NIK#NomorKK#. Sedangkan untuk pelanggan lama dengan format ULANG#NIK#NomorKK#.

Saya nggak akan bahas secara teknis, tetapi bahas dari tanggapan tentang registrasi yang harus pake KK dan NIK ini. Sebelum lanjut, bagaimana posisi saya, YA SANGAT SETUJU. Sebagai orang yang besar di-ekosistem-ini saya sangat setuju dengan kebijakan baru pemerintah itu. Ada banyak alasan yang membuat saya sangat mendukungnya bahkan pernah juga dulu banget kepikiran jika suatu saat nomor itu pakai chip yang dan satu orang satu nomor.

coding, computer, data

  1. Duplikasi data

Jika kalian berkecimpung di dunia data, salah satu hal yang paling menyebalkan adalah duplikasi data. Bayangkan jika satu orang punya puluhan nomor dan nomor tersebut sekedar sekali pakai, sebesar apa jadinya database yang sebagian besar berisi nomor spam. Mau dihapus kalau ada yang punya, tidak dihapus kok jadi sampah. Aggrrhhh, hal yang paling tidak saya sukai ketika maintenance database.

2. Penggunaan Online Platform

Mungkin sebagian dari kalian yang tidak menggunakan nomor ke online-platform tidak akan berpengaruh, tetapi jika kalian aktif di online-platform nomor itu pasti buat verifikasi akun-akun kalian. Dan jika terjadi apa-apa di akun kalian pasti 2-step-verification menggunakan nomor telp kalian itu. Apalagi untuk keperluan mobile banking, 2-step-verification email akun, paypal, payoneer, freelancer, dan sebagainya.

Nomor yang saya pakai sampai saat ini aktif sejak 2007 dan sampai 2017 saat ini masih saya pakai. Dan nomor tersebut saya daftarkan di berbagai online-platform sebagai verifikasi, salah satunya paypal yang saya pakai sejak tahun 2011. Banayngkan jika saya gonta-ganti nomor dan ketika withdraw harus confirm code yang dikirim ke nomor tetapi sudah ganti nomor, melayang sudah duit dollar tersebut. Maka dengan adanya verifikasi NIK dan KK membuat saya lebih tenang ketika bertransaksi secara online dengan confirm code yang dikirim ke nomor kita.

3. Keamanan

Masih ingat dengan sms mama minta pulsa? berapa “mama” yang coba sms kamu buat minta pulsa. Sama undian berhadiah yang hampir tiap bulan dapat. Mungkin jika dihitung-hitung udah puluhan mobil AVANZA dirumah jika sms itu beneran. Jika aktivasi nomor menggunakan ID maka hal tersebut bisa sangat dihindari. Artinya nomor tersebut bisa dilacak karena ID yang dipakai oleh nomor tersebut jelas. Coba kalau cuma seperti kemarin, diisi data asal pun bisa registrasi. Lah gimana mau dilacak, data dari usernya aja nggak jelas.

4. Tertib tidak Sering ganti Nomor

Nah ini yang sering terjadi di masyarakat kita sering ganti nomor. Sebenarnya apa sih yang melatar belakangi orang buat sering ganti nomor? Padahal nomor itu penting sekali seperti point no 2 saya di atas. Tapi memang yang sering ganti nomor pasti belum familiar dengan online-platform yang nomor memang menjadi verifikasi wajib.

Ada satu cerita tentang nomor telp yang suka gonta-ganti ini. Jadi ceritanya teman saya mau mendaftar di PT KAI, pendaftaran dilakukan secara online. Sehari sebelumnya teman saya sudah daftar online dan mengisi data, tetapi ada data lain yang dibutuhkan berupa scan data. Beberapa hari kemudian teman saya ke rumah saya untuk scan data dan sebagainya. Ketika data siap dalam bentuk pdf kemudian login kembali ke website PT KAI dan apa yang terjadi, tidak bisa login karena email dan password salah. Bisalah di recovery dengan forgot password, tetapi ternyata email yang dipakai pun lupa, WTF. Dia punya banyak email karena setiap lupa password buat baru lupa lagi buat baru sampai udah gak kehitung. Nah karena emailnya banyak akhirnya dia coba ingat satu persatu dan ketemu email yang dipakai tadi. Dan bisa ditebak, dia lupa password masuk email, Double WTF. Kemudian mau saya recovery by number dan yah tahu sendiri nomor yang dipakai sudah tidak aktif. Sampai dua hari otak-atik di rumah saya, padahal saya tahu sudah tidak mungkin bisa di recovery, tetapi saya biarkan karena gak tahu harus ngomong gimana hahaha. Sampai akhirnya pendaftaran ditutup belum bisa login, sia sia. Ada beberapa masalah juga yang seperti itu dan minta bantuan saya buat recovery. Tetapi ya karena sering gonta-ganti nomor ya sudahlah ikhlaskan saja.

5. Soal privacy?

Beberapa hari ini banyak beredar penolakan registrasi SIM ini. Mungkin banyak pihak kebakaran jenggot dengan adanya kebijakan baru ini diantaranya :

  • Keluarga mama minta pulsa
  • Teroris
  • Penyebar Hoax
  • Penyebar kebencian lewat Whatsapp
  • Tukang tipu undian online

Jika kalian bukan dari bagian itu kenapa takut? soal privacy data KK? lah yang punya data pemerintah kita registrasi ke provider tapi kan dari provider data dicek ke database dukcapil dan kalau data ada berhasil kalau tidak ya gagal. Dan provider gak bakal dikasih data langsung, pasti prosesnya semacam pakai WebService yang punya kembalian data true atau false. Sudahlah kalian itu tinggal pakai gak usah perduliin hoax-ers di luar sana yang buat ribut aja.

Kalaupun kalian beber-bener takut masalah privacy? saya tanya hp apa yang kalian pakai? android? kalau internetan pakai chrome atau cmd? terus apa kalian punya sosmed? udah tahu kan jawabannya? ketika kalian pakai otomatis kalian bakal setor data kalian itu ke penyedia social media tersebut, terus ngapain kalian takut sama pemerintah sendiri? tai jaranlah.

Oke segitu dulu pendapat saya mengenai hal ini, semoga bisa rajin nulis lagi hehe, bye!.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *