Travelling ke luar negeri, iya bulan depan mau travelling ke Malaysia. Sebelum lanjut cerita ke Malaysia, saya akan berbagi pengalaman membuat Passport. Cerita bermula ketika beberapa hari yang lalu saya dapat whatsapp. Iya mereka berencana liburan ke Malaysia dan mengajak saya. Rencana keberangkatan bulan depan awal September. Kapan lagi ada rencana liburan ke luar negeri, akhirnya tawaran saya terima. Dengan pertimbangan masih satu bulan lagi walau belum punya passport aku langsung mengiyakan dan kemudian booking tiket pesawat.
Lanjut ke pembuatan passport. Setelah mencari-cari informasi dari internet, ada 2 macam pembuatan passport yang pertama online yang kedua walk-in atau datang langsung. Entah kenapa pas mau daftar online gak bisa akhirnya datang langsung ke Kantor Imigrasi Yogyakarta yang berada di jalan Adi Sucipto. Karena menurut beberapa pengalaman temen antrinya banyak banget dan terbatas, maka saya berencana berangkat lebih pagi agar cepat selesai (karena juga harus ijin kantor).
Singkat cerita saya sampai di Kantor Imigrasi pukul 6.15 menit. Pada saat itu sudah di antrian 45, padahal kantor buka pukul 7.30. Oh iya jangan lupa bawa syarat pebuatan, diantaranya KTP, Akta Kelahiran, Ijazah, Kartu Keluarga. Pastikan semua syarat sudah difotocopy dan yang asli dibawa. Jadi prosesnya gini. Pertama kita antri di kursi yang sudah ditempel nomor sampai kantor buka. Setelah kantor buka, kita diinformasikan agar menyiapkan berkas-berkas yang dibawa, kemudian dipanggil sesuai nomor. Hal pertama yang dilakukan petugas akan mengecek keaslian dokumen dan fotocopynya serta kelengkapan syarat-syarat. Setelah itu kita mendapat form pengajuan passport yang harus diisi. Di dalam form ternyata tedapat surat pernyataan bahwasanya kita pernah atau tidak pernah mengajukan passport sebelumnya dan harus disertai dengan materai 6000, padalah banyak dari pengantri yang tidak membawa materai dan tidak disebutkan sebagai syarat. Oke untuknya di kantin kantor ada persediaan materai.
Setelah form diisi lengkap dan surat pernyataan ditanda-tangani dengan materainya, kita menunggu antrian lagi untuk interview. Proses interview seperti biasa, ditanya tentang keperluan pembuatan passport, negara tujuan, dan sebagainya. Satu lagi disini juga ditanya jenis passportnya, ada yang 24 halaman dan 48 halaman. Untuk lebih jelasnya bisa googling saja, saya juga kurang begitu paham. Tahap wawancara ini bisa dibilang gampang-gampang susah, kalau untuk keperluan traveling emang gampang, tapi ada yang bilang kalau untuk TKI atau kerja memang lebih ketat.
Akhirnya setelah selesai kita nunggu lagi buat photo dan sidik jadi passport. Biaya pembuatan passport sendiri bisa dibilang murah, untuk yang 24 halaman cuma 155rb, sedangkan untuk yang 28halaman 355rb, saya memakai yang 48halaman. Setelah selesai kita dikasih surat untuk melakukan pembayaran di bank seluruh indonesia. Dan passport bisa diambil 5hari kerja setelah pembayaran.
Pembuatan passport mudah bukan? cuma yang mungkin agak berat kudu berangkat pagi-pagi banget agar tidak kehabisan antrian, apalagi bagi yang rumahnya ujung selatan Jogja seperti saya.
Next akan cerita lagi pas udah mulai traveling aja ya biar menarik hehe.